Gadis-gadis manis berkulit putih
Berbaris rapi sepanjang garis
Tertunduk lesu memandang bumi
Sesenggukan menahan tangis
Apa gerangan peristiwa
Hingga si manis bermuram durja
Dengan isyarat penuh derita
Sesekali mengusap air mata
Teriakan para pria
Menyadarkan gadis manis dari lamunan
Beringsut pelan
Menuliskan sebaris nama di atas meja
Tatapan hina terhujam menusuk
Menghina gadis manis dengan kata pelacur
Tak peduli hati gadis manis hancur
Tertikam hinaan para pria berpakaian bagus
Pria-pria berdasi
Menjaga wibawa dan sok suci
Lupa yang dengan wajah pucat pasi
Gadis manis yang dia nodai
Menekan telunjuk ke dahi gadis manis
Meludahi kening si gadis
Seolah tak sudi
Padahal sedetik yang lalu merayu dengan seribu janji
Si gadis manis hanya menangis
Menahan sakit hati
Berjanji dalam hati
Pria berdasi kan dibuatnya mati
Pria berdasi terus tertawa
Mengeluarkan kata-kata menghina
Seolah gadis manis tak lebih dari sampah
Sedang matanya memandang bagai ingin memangsa
Mulutnya meneriaki gadis manis agar berubah
Sedang hatinya penuh dengan nafsu setan
Memandangi gadis dengan penuh hasrat
Seolah berucap nanti malam aku datang
Gadis manis diam membisu
Menunggu nasibnya yang tak tentu
Terus merenung
Apa salahnya hingga jatuh dalam lobang nafsu
Gadis manis ingin menjerit
Namun mulutnya terkunci
Hatinya takut dan perih
Nanti malam di nodai lagi
Tuhan..doa gadis manis
Jika ini memang yang telah tertulis
Jangan biarkan terus seperti ini
Segera ambil nyawa ini
Tuhan..sebelum aku menjadi setan
Memangsa pria berjas
Dan membuat dunia lupa
Kalau mereka pernah ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar